The Girl Who Can’t Say Goodbye, The Boy Who Can’t Leave

‘Rasanya seperti menggengam pasir, semakin di genggam, semakin hilang semua perasaannya. Apa lagi yang salah dengan hubungan ini?’

“Misa-yah..”

‘Bukannya kita saling mencintai?’

“Misa-yah... apa kau mendengarku?” panggil junho, berusaha menyadarkan Misa dari lamunannya

“ah ne?”

“apa sesuatu terjadi padamu? Kenapa wajahmu terlihat sedih?”

“Oh mian oppa, sepertinya beberapa pekerjaan kantor masih setia di otakku.”

“hah? Hahaha ada apa? apa projek yang kau ceritakan waktu itu bermasalah lagi?”

“Ng” Misa menggangguk santai. “Oppa, kau tau tidak”

“tidak tahu.”

Misa memajukan bibirnya kesal, “Kau selalu saja berkata seperti itu. Harusnya kau bisa lebih ekspresif!”

“Iya-iyah. Baiklah kita ulangi”

“Junho oppa, kau tahu tidak” ulang misa dengan semangat.

“apa apa??” 

“Hahahaha Oppa!” Misa memukul lengan junho pelan, “Saranghae”

Junho menatap misa lembut, “nado, saranghandago.” Junho menarik misa ke dalam pelukannya. “aku tahu sesuatu sedang kau pikirkan. Katakanlah” bisik junho

“Oppa, jika suatu saat nanti aku pergi, dan mungkin tidak kembali lagi. Apa yang akan oppa lakukan? Setidaknya untuk diri oppa sendiri.”

“menunggumu”

Misa memajukan bibirnya kembali, “kau kan cepat bosan, apa yang kau lakukan jika kau bosan saat menunggu ku?”

“mencarimu”

Misa menatap junho bingung, dia membuka mulutnya tapi dengan cepat junho menciumnya.

“Misa-yah, tidak ada alasan apapun untuk kau meninggalkan aku, dan tidak ada alasan apapun untukku membiarkanmu pergi. Kau milikku.”

'kau selalu saja berpikir seperti itu. Aku mungkin milikmu, tapi kau, kau tidak sama sekali menunjukkan kalau kau milikku oppa.'

********************************

1 tahun kemudian

‘Misa-yah’

Misa memperlambat langkahnya. ‘suara itu lagi’ batinnya, ‘kumohon berhentilah berbisik di telinggaku seperti itu.’ Misa menunduk lemas. Dia sama sekali tidak memperdulikan orang-orang yang berjalan melihat ke arahnya.

‘pada akhirnya kau memang tidak pernah menunjukan kalau kau milikku oppa.’ 

Drrtt Drrtt 

Bunyi getaran di-handphone-nya berhasil mengalihkan perhatiannya, misa melihat layar handphone-nya. 

“Kau dimana onnie? Kelasnya sebentar lagi di mulai.”

Misa mulai tersadar tujuan dia keluar hari ini setelah melihat pesan masuk, ya kelas pastry yang dia ikuti 3 bulan terakhir ini cukup membantunya menyibukkan diri.

********************************
“Kau masih memikirkanya?”

“Aku tidak tahu, rasanya masih sakit sekali,” Misa menundukkan kepalanya berusaha menahan tangisnya. “Kepala ku terus bertanya, apa ini akhir dari semua harapanku. Tapi hati ku selalu menantinya.”

“Dia sudah bersama dengan yang lain.” Ucap Euncha mengingatkan misa kenyataan yang memang seharusnya misa bisa menerimanya.

Pada akhirnya memang seperti inilah kehidupan, manusia hanya bisa merencanakan sedangkan tuhanlah yang menentukan takdir kita. Misa melihat ponselnya yang menampilkan wajahnya dan junho yang tersenyum manis.

“Ini hanya harapan semu, kau tidak seharusnya berharap pada lelaki yang bahkan tidak memikirkan perasaanmu.”

“Euncha-yah, sejujurnya, ada laki-laki yang terus menanti-ku. Jauh sebelum aku bersama junho.”

“Lalu?”

“Apa seperti ini menunggu, menanti seseorang melihat ke arah kita.”

“Maksudmu?”

“Sekarang ini aku memikirkan laki-laki itu, dia masih menghubungiku. Tapi tidak sedikitpun aku menyimpan perasaan padanya. Aku masih sangat mencintai junho.”

“Jangan pikirkan junho. Coba lihat ke arahnya sekarang. Lihat dia sekali saja, jika memang kau tidak menyukainya. Katakan padanya dengan jujur.”

Misa menoleh melihat Euncha, “Aku takut Euncha” misa terdiam sejenak, “Jika aku dengan laki-laki itu, maka aku akan tetap bersama-nya, tapi bagaimana jika junho tidak cocok dengan wanitanya. Lalu dia…”

“Stop Misa, kau masih saja berpikir berlebihan yang tidak penting. Dia bisa mencari yang lain. Di dunia ini setiap orang hidup berpasang-pasangan. Jika ada yang mengganggu hubungan orang lain, itu berarti mereka egois, karena mereka mengambil hak orang lain. Kau tidak mau seperti mereka kan?”

Misa menangis, seketika ingatannya dengan junho tumbuh begitu saja. Terlalu rumit memang, bahkan dia bingung bagaimana bisa hubungannya kandas. Bagaimana bisa…

“Bukan cinta kita yang berubah. Tapi sikap kita lah yang berubah. Sehingga menimbulkan keraguan dalam hati, dan di saat itulah kita tersadar kita sudah berjalan berlawanan arah. Mencari sesuatu yang kita inginkan yang tidak ada pada pasangannya, padahal di dunia ini tidak ada yang sempurna. Hanya bagaimana kita bisa menerima kekurangan pasangan kita sehingga kita pun berhak menikmati semua kelebihannya. Itulah yang dinamakan cinta. Cinta sejati tidak akan pernah hilang, jika satu sama lain saling memiliki tujuan yang sama.” Ucap euncha yang tanpa ia sadari keluar begitu saja.

“Jangan bodoh misa, mencintai harusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan. Bukan saling menyiksa. Dan bukan juga menyiksa pihak lain.”

“Tapi aku selalu saja mengingat kenangan manis bersama nya, tawanya, candanya.”

“Karena saat itu, saat dimana kalian merasa sangat dekat. Dan disaat itulah kalian menikmati kelebihan yang pasangan kalian punya. Tapi suatu saat kalian pun harus melihat sisi buruk dari pasanganmu, dan disitu-lah cinta kalian diuji.” Euncha memejamkan matanya seperti menahan sesuatu pada hatinya.

“Aku.. akuu mencintainya Euncha-yah, aku butuh junho.”

“Misa, kau harus ingat, memulai sebuah hubungan dengan menyakiti perasaan orang lain itu tidak akan baik kedepannya, lepaskan junho, ikhlaskan dia. Biarkan dia bersama wanita-nya sekarang.”

“Euncha-yah, aku tidak tahu kau cukup dewasa untuk masalah ini, terima kasih ya” Misa tersenyum melihat wajah sahabatnya, “Tapi, apa kau punya pengalaman ini sebelumnya?” lanjutnya penasaran.

Euncha melirik sahabatnya sekilas, “Ya, aku pernah mempertahankan laki-laki yang sangat aku cintai, suatu saat dia berubah dan pergi berlawanan arah dari tujuan awal hubungan kita. Lalu saat itu aku sadar, dia datang hanya untuk mengajariku.”

“Tapi sekarang kau beruntung, kau sudah mendapatkan pengganti yang sangat baik. Aku selalu senang melihat kau dengan kazuya, kalian terlihat sangat cocok.”

“Ya begitulah” 

“Hmm tapi kau bilang, kau tidak pernah pacaran sebelumnya, kau bilang kazuya pacar perta – Tunggu! Kazuya?? Orang itu masih tetap kazuya?”

Euncha tersenyum tipis melihat ekspresi kaget misa, ‘Ya dia masih tetap kazuya, dan akan selalu kazuya, dialah yang mengajariku banyak hal.’ Ucapnya dalam hati.

“Yaah inilah yang disebut hubungan, tentang bagaimana kita mempertahankan dan berjuang untuk terus bersama. Karena di luar sana akan ada banyak masalah yang menunggu kita, tapi yang terpenting kita sama-sama bertahan untuk terus bersama.

If you cant love the dark side of someone, you dont deserve their shine


No comments:

Powered by Blogger.